Menjadi pemimpin tidaklah semudah yang di pikirkan dan di bayangkan oleh kebanyakan orang. Sebelum melangkah lebih lanjut, sedikit ulasan kata "Pemimpin" yang dalam bahasa Indonesia sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, yang di tuakan, dan atau yang di jadikan terdepan.
Banyak orang untuk menjadi seorang pemimpin melakukan berbagai hal dan menghalalkan segala cara, beberapa dari mereka tulus karena kehendak orang" yang ingin di pimpin. Menjadi pemimpin secara duniawi hanyalah sebuah kedudukan di mata manusia, maka tidak heran bila setelah kedudukan menjadi pemimpin maka duniawi yang terus di kejar untuk menaikan tahta dan meningkatkan harta. Maka yang baik adalah menjadi pemimpin untuk dunia dan akhirat.
Dari banyaknya pemimpin, banyak juga seorang pemimpin yang mampu memimpin dan membawa orang" ke arah yang benar dan membawa kesejahteraan maupun kebahagian. Satu dari banyaknya pemimpin yang ada di dunia seperti inilah yang pasti kita inginkan, yang mampu memberi tauladan dan arahan yang baik dan benar. Seorang pemimpin seperti ini pastilah orang yang bijaksana.
Menjadi seorang pemimpin sudah seharusnya mampu memimpin, minimal memiliki kemampuan memimpin dirinya sendiri. Terkadang hal kecil yang ada dalam dirinya kurang di perhatikan dan tidak bisa memimpin dirinya sendiri, maka apakah bisa memimpin banyak orang yang memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda baik perilaku maupun tujuannya.
Kadang manusia setelah menjadi seorang pemimpin lebih melindungi kewibawaannya di bandingkan nilai suatu kebaikan dan kebenaran, padahal apalah arti dari kewibawaan untuk dirinya bila di bandingkan dengan kebaikan dan kebenaran yang membawa ke lubuk jiwa untuk kebahagian dan kedamaian bathin. Maka sebelum memimpin untuk orang lain sebaiknya kita memimpin diri kita sendiri terlebih dahulu. Lagipula apalah arti kewibawaan bila tercabut nyawa ini ?
Hidup cuman sekali dan semua pasti ada hari akhir, dimana kita akan di minta segala sesuatu yang kita perbuat. Segala bagian tubuh diri kita sendiri yang kita pimpin selama ini apakah sudah benar ? bersyukur bagi mereka yang mampu memimpin diri sendiri, keluarga dan orang banyak, di samping akan datang kebaikan dari orang lain juga akan dapat tempat yang senantiasa di ridhoi di akhirat nanti.
Bila datang kesulitan dan halangan itu hanyalah sebuah ujian dan cobaan, dan bila datang kemudahan itu waktu kita untuk bersyukur. Sudah waktunya sekarang dan nanti menjadi bermanfaat untuk orang lain. Di ibaratkan seperti ruangan yang gelap, maka kita harus menyalakan lilin yang bisa menerangi untuk diri kita dan orang lain.
0 comments:
Post a Comment