Pikiran dan hati yang teriring dengan keadaan menyikapi berbagai fenomena kehidupan memberi sebuah pandangan dan simpati maupun empati terhadap apa yang terjadi "bahasa langit". Maksudnya kehidupan ini ada hitam putih alias ada yang di bawah dan ada yang di atas atau ada yang kaya dan ada yang miskin juga ada yang sombong dan rendah hati dan lain lain yang merupakan satu sisi berseberangan satu sama lain.
Perih hati ini melihat ratapan kepedihan orang" yang mengalami kepahitan dalam hidupnya, bisa kita lihat dalam televisi terkadang ada wadah untuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu dan memiliki kehidupan yang tidak normal atau kelainan/cacat lalu di hadapkan tidak adanya daya untuk mengobati karena tidak adanya uang yang mencukupi. Yang lebih menyedihkan adalah banyak orang mampu "kaya" tetapi mereka tidak bisa (tidak memiliki kemampuan) untuk simpati dan empati dalam arti tidak bisa melihat dan merasakan penderitaan orang lain yang di hadapkan kepahitan dunia yang tentu bukan keinginan mereka tetapi lebih karena takdir.
Air mata ini menetes dengan pedih tetapi hati lebih teriris lagi melihat penderitaan mereka yang menjadi korban pahitnya dunia. Tapi apalah daya diri ini yang hanya memiliki keterbatasan dalam membantu, alangkah baiknya bila kita bisa bergotong royong untuk saling membantu, bisa dengan uang-tenaga-atau doa.
Mungkin kehidupan kita banyak tantangan dan cobaan dalam segala hal, tapi cobalah melihat dan merasakan pahit dan pedihnya kehidupan mereka yang lebih parah dari kita. Kita di beri tubuh dengan kelengkapan panca indera so lihat mereka yang beberapa indera tidak ada, kita yang bisa makan enak dan bahkan bingung mau makan apa hari ini atau menghamburkan uang hanya untuk keinginan akan membeli sesuatu bukan karena kebutuhan. Disana masih banyak orang yang memiliki sakit bahkan untuk membeli obatpun tidak bisa!
Terkadang bingung melihat orang" yang memiliki segalanya dan berlebihan lalu dengan angkuhnya memamerkan atau menyundul "bahasa kaskus" segala sesuatu yang mereka miliki tanpa memikirkan perasaan dan nasib orang lain yang sedang kesulitan atau kekurangan dalam segala hal. Lalu yang lebih parah adalah mereka yang berlebihan masih berkeluh kesah kesana kemari tanpa bisa melihat dirinya sendiri yang bergelimang nikmat yang tidak bisa di rasakan dan di syukuri.
Lihatlah penderitaan mereka untuk mensyukuri nikmat yang kau miliki, ya dari hal ini kita akan merasa memiliki lebih yang bisa menimbulkan rasa simpati dan empati yang akan menghantar keinginan untuk berbagi kepada sesama manusia yang membutuhkan. Kalau sudah seperti ini akan menimbulkan kasih sayang yang tulus tanpa adanya kesombongan dan keangkuhan.
Tulisan ini untuk mereka yang menghadapi pahitnya dunia so jangan berkecil hati coz di dunia lain kalian akan di beri nikmat yang berlebihan melebihi yang lain bila kalian bisa sabar dan tabah dalam menghadapinya. Yang kedua di tujukan bagi mereka yang bergelimang nikmat, jangan berlaku sombong juga keluh kesah, tetapi cobalah untuk bisa mampu melihat kepedihan orang lain dan mampu merasakan dan juga berusaha membantu baik dari hal kecil "doa" tetapi penuh dengan makna lalu harta dan daya kemampuan.
Bila ada yang tersinggung ataupun tidak suka dengan tulisan ini mohon maaf coz yoga bicara dan tampil apa adanya :)
0 comments:
Post a Comment